Tujuan
Percobaan
·
Menentukan kuat
luluh dan kuat tekan baja
·
Menentukan
moduus elastisitas dari baja dengan strain gauge
Alat dan Bahan
Percobaan
1. Alat
a.
Mesin uji (Universal Testing Machine)
b.
Alat jepit
batang uji
c.
Jangka sorong,
untuk mengukur diameter penampang baja
d.
Load Cell,
untuk mengubah beban UTM dari analog menjadi digital
e.
Linear Variable Displacement Tranducer (LVDT), untuk mencatat defleksi atau perpanjangan
f.
Data Logger,
sebagai alat pencatat data dari Load Cell
dan LVDT
2. Bahan
a.
Baja polos D 8
mm pendek, D 8 mm panjang, D 10 mm, dan D 12 mm
b.
Baja ulir D 10
mm pendek, D 10 mm panjang, D 13 mm, D 16 mm
Prosedur Kerja
a. Menyiapkan baja benda uji
b. Mengukur diameter dan panjang awal setiap benda uji
c. Menimbang massa setiap benda uji
d. Melakukan kalibrasi alat (pada mesin UTM)
e. Memasang benda uji ke mesin UTM (sumbu alat penjepit berhimpit dengan sumbu benda uji)
f. Menjalankan mesin UTM. Benda uji ditarik dengan penambahan beban yang konstan hingga benda uji putus (selama proses penarikan akan tergambar grafik pada load cell)
g. Mengukur diameter penampang dan panjang akhir benda uji yang telah putus
proses pengukuran diameter baja
proses penimbangan berat baja
Universal Testing Machine
Baja setelah dipasang pada UTM
setelah dilakukan uji coba dan dianalisis datanya didapatkan bahwa
grafik hasil pengujian baja polos
grafik hasil pengujian baja ulir
grafik pengujian strain gauge
Dari
grafik di atas, didapatkan persamaan garis regresi linear 2E+11 x + 2E+07.
Tangen/kemiringan sudut (sebut saja α) yang terdapat pada grafik hasil
percobaan terhadap sumbu x (regangan) menunjukkan harga modulus elastisitas.
Dari Hukum Hooke, diketahui bahwa :
E= Stress / Strain
Sedangkan dari
grafik didapatkan hubungan :
tan a = Stress / Strain
Sehingga
didapatkan hubungan tan α = E (Modulus Elastisitas). Berarti, nilai modulus
elastisitas baja dengan metode strain gauge berdasarkan grafik yakni E = 2E+11 Pa.
Analisis data
Dari
semua percobaan diatas didapatkan kuat tarik maksimum dari baja yang diuji bisa
dilihat pada Tabel 6.9 dan kuat leleh baja yang bisa dilihat pada Tabel 6.10.
Dari hasil tersebut juga kita bisa ambil kesimpulan bahwa kuat tekan maksimum
dan kuat luluh dipengaruhi oleh diameter baja dan jenis baja. Kuat tarik baja
berbanding lurus dengan diameter baja tersebut sehingga pada saat diameter
diperbesar maka kuat tarik dan kuat luluh baja juga menjadi semakin besar.
Selain itu, didapatkan data bahwa baja ulir memiliki kekuatan yang lebih besar
jika dibandigkan dengan baja polos.
Dari
Grafik 6.122 terutama pada bagian elastis dari grafik tersebut kita bisa
mendapatka nilai modulus elstisitas dari baja. Modulus elastisitas baja yang
didapat dari grafik tersebut adalah E= 2E+11 Pa. modulus elastisitas ini sam adengan
modulus elastisitas baja yag sebenarnya yaitu E= 2E+11 Pa. hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat
strain gauge memiliki efisiensi atau keakuratan yang tinggi yaitu hampir 100%.
No comments:
Post a Comment